Selasa, 08 Desember 2009

WAKAF DAN HIBAH

WAKAF DAN HIBAH

1. Rukun dan Syarat Hibah

a. Orang yang memberi hibah, syaratnya : minimal berusia 21 tahun, berakal sehat, dan bertindak tanpa paksaan

b. Orang yang menerima hibah

c. Barang yang dihibahkan, maksimal sebanyak 1/3 dari harta warisan

d. Sighat/ikrar.

2. Rukun dan Syarat Wasiat adalah sbb:

a. Orang yang berwasiat (mushi)

Mushi disyaratkan sudah dewasa (minimal berusia 21 tahun), berakal sehat, dan tanpa paksaan dalam berwasiat

b. Orang yang menerima wasiat (mushalahu)

Mushalahu disyaratkan harus dapat diketahui dengan jelas, telah wujud ketika wasiat dinyatakan, bukan untuk tujuan kemaksiatan, dan tidak membunuh mushi.

c. Sesuatu yang diwasiatkan (mushabihi)

Mushabihi harus memenuhi syarat sebagai berikut: dapat berlaku sebagai harta warisan atau dapat menjadi obyek perjanjian, sudah wujud ketika wasiat dinyatakan, milik mushi, dan jumlahnya maksimal 1/3 dari harta warisan kecuali semua ahli waris menyetujui.

d. Sighat/Ikrar

Ikrar wasiat dapat dinyatakan secara lisan, tertulis, maupun dengan isyarat.

3. a. Rukun wakaf

1. Orang yang mewakafkan.

2. Pihak yang menerima wakaf

3. Benda yang diwakafkan.

4. "Sighah" iaitu ijab dan qabul.

b. Syarat-syarat waqaf:

1. berakal, tidak sah waqaf dari orang yang gila, juga anak kecil, dan juga karena keterpaksaan.

2. harus dijelaskan bahwa harta itu adalah waqaf, " Aku waqafkan hartaku ini untuk pembangunan mesjid, atau untuk kemaslahatan anak-anak yatim, fakir miskin"

3. Haruslah harta yang diwaqafkan itu bermanfaat secara syar'an, tidak boleh waqaf bukan untuk syar'an semacam diskotik dan semacamnya.

4. Harta yang diwaqafkan haruslah yang tahan lama

5. Haruslah saat memberikan waqaf apabila untuk orang tertentu dijelaskan siapa orangnya yang menerima waqaf.

6. Wakaf haruslah hak milik.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar