Minggu, 09 Agustus 2009

ROCK CLIMBING

ROCK CLIMBING

A. ROCK CLIMBING AREA

1. GUNUNG PANDANG

Terletak tidak jauh dari kota padang dan pantai padang sendiri yang termasuk kedalam kawasan Taman Siti Nurbaya. Tebing yang terbentuk dari batuan basal ini berdiri engan ketinggian sekitar 30 meter. Tingkat kesulitan yang berfariasi, serta tonjolan di dindingnya sangat minim serta kecil-kecil untuk penggangan maupun untuk dipasangi pengaman. Jalur yang telah dipanjat tak kurang dari 4 jalur yaitu : Jalur H&R (5.9) dipanjat tahun 1991 oleh Harera dan Edu.

v Jalur Camp (5.11 c/d) dipanjat tahun 1990 oleh Rizal N,

v Jalur Fasting (5.12) dipanjat tahun 1992 oleh Valdi,

v Jalur Trek Eureka (5.11 c/d) oleh Radit.

2. SELERO
Gunung ini juga dikenal dengan sebutan Bukit Telunjuk yang terletak di Desa Sukacita, kabupaten Lahat, Sumatera Selatan. Tebing serelo ini terlihat jelas dari jalur Lintas Sumatera. Jenis batuan tebing ini adalah batuan andesit. Tebing ini mempunyai ketinggian puncaknya 600 meter d.p.l. dan dengan sudut kemiringan antara 70 - 90 derajat.

3. CIAMPEA
Tebing ini sangat populer bagi pemanjat JABOTABEK, tebing yang terletak 15 km kearah selatan dari kota Bogor ini sangat mudah dijangkau dengan kendaraan umum, ketinggian tebing sekitar 30 - 45 meter. Pada dinding yang tidak begitu lebar itu terdapat lima jalur panjat dengan tingkat kesulitan yang bervariasi yaitu:

v Jalur Putih,

v Jalur Kambing,

v Jalur Intifada,

v Jalur Bycycle,

v Jalur Toke.

Kemiringan dindingnya dari slab sampai vertikal. Tebing ini sangat cocok untuk pemula berlatih karena mempunyai jalur yang beragam tingkat kesulitannya.

4. KELAPA NUNGGAL

Tebing ini juga mempunyai kepopuleran yang sama dengan Tebing Ciampea bagi pemanjat JABOTABEK. Selain mempunyai tingkat kesulitan yang cukup tinggi, juga terletak diantara kota Bogor dan Jakarta yaitu di kecamatan Cileungsi, kabupaten Bogor, tidak jauh dari pabrik semen Cibinong. Ketinggian tebing sekitar 1 pitch (45m). Hampir semua jalur sudah dipanjat, pada awal jalur merupakan overhang yang minim pegangan, dengan kondisi seperti itu, tebing Klapa Nunggal ini termasuk dengan katagori sulit dan tidak dianjurkan untuk pemula. Selain itu disini juga terdapat tempat untuk bouldering yang cukup menantang.

5. CITATAH

Tebing ini juga merupakan tonggak awal sejarah panjat tebing Indonesia. Tebing kebanggaan para pemanjat Bandung ini berada di Desa Cipatat Padalarang, Bandung. Tebing ini tidak jauh dari lokasi penambangan marmer dan batu kapur. Tebing di lokasi ini batuannya berjenis karst, dan mempunyai tingkat kesulitan yang bervariasi. Sedangkan tebing yang paling sering dipilih oleh pemanjat adalah tebing 125 dan tebing 48, karena mudah dijangkau dan terdapat banyak jalur panjatnya.

6. PARANG

Tebing Parang terletak di kampung Cihuni, kabupaten Purwakarta, Jawa Barat disisi selatan waduk Jatiluhur. Tebing ini merupakan sebuah gunung batu yang mempunyai tiga puncak yang dikenal dengan sebutan tower yang membentang sepanjang 1,5km kearah utara selatan, yaitu:

v Tower I mempunyai ketinggian 950 meter d.p.l,

v Tower II mempunyai ketinggian 900 meter d.p.l,

v Tower III mempunyai ketinggian 875 meter d.p.l.

Jenis batuannya adalah andesit. Lintasan jalur panjat tebing ini rata-rata slab dan beberapa jalurnya adalah dinding vertikal. Tingkat kesulitan secara umum dinding ini adalah : VI, 5.9, A1. Dinding ini pertama kali dipanjat oleh kelompok Skygers pada tahun 1980.

7. PARANG TRITIS

Tebing-tebing kapur di kawasan ini cukup menantang. Pada umumnya tebing yang dipanjat adalah tebing-tebing yang terletak di kawasan Parangendog, di sebelah timur pantai parangtritis. Dari kejauhan tebing-tebing ini terlihat berwarna putih berjajar. Ketinggian tebing berkisar antara 25 sampai 50 meter dengan tingkat kesulitan yang bervariasi dari mudah sampai sulit.

8. TEBING GUNUNG BONGKOK

Tebing ini terletak di desa Sukamulya, Purwakarta, Jawa Barat. Tebing terbentuk oleh batuan andesit. Tinggi tebing sekitar 40 meter dengan lebar dinding 27 meter dan 25 meter. Jalur yang sudah di panjat tercatat tiga jalur panjat yaitu:

v Psyco Matters I dan II atas nama Djati Pranoto, Ujan, Mamay, Ipul, Asep, dan Galih,

v Serta jalur Alex dan Michael.

9. SEPIKUL, WATU LIMO

Di tengah hutan jati yang terletak di desa Watu Agung, kecamatan Watu Limo, Trenggalek, Jawa timur berdirilah gunung batu yang diberi nama Sepikul. Tebing gunung batu ini terdiri dari dua buah tower, yaitu:

v Tower I tingginya sekitar 250 m,

v Tower II tingginya 200 m.

Jenis batuannya adalah andesit. Tebing ini merupakan salah satu tebing favorit pemanjat tebing di daerah Jawa Timur. Beberapa ekspedisi telah dilakukan di Tower I maupun Tower II.

10. TEBING ZEBRA

Tebing Zebra terletak di Lembah Panceng, Ujung Pangkah yang masuk ke dalam wilayah Gresik, Jawa Timur. Dinamai Tebing Zebra karena dinding tebing ini bermotif seperti Zebra yang mempunyai belang warna hitam dan putih. Tebing ini merupakan tebing kapur terjal yang mempunyai ketinggian sekitar 30 meter. Tingkat kesulitan bervariasi, beberapa jalur yang sudah dibuat mempunyai tingkat kesulitan sampai 5.12 c. Pada tebing ini sekurang-kurangnya telah dibuat sekitar 10 jalur.

11. ULUWATU

Uluwatu memang beda, tebing karang yang terletak di pinggir laut selatan di sisi selatan Pulau, Bali itu sungguh menantang. Tebing yang tingginya berkisar antara 75-100 m itu mempunyai banyak jalur untuk dipanjat. Sebagian jalur harus dituruni telebih dahulu baru dipanjat karena tidak ada pantainya, sebagian lain dapat langsung dipanjat dari karena terdapat pantai meskipun sempit. Tingkat kesulitan bervariasi dari mudah sampai sulit. Relief dinding cenderung tajam-tajam. Selain itu tebing ini lokasinya dekat dengan laut.

12. BUKIT KELAM

Bukit yang membujur dari arah barat ke timur ini berjarak sekitar 16 km dari Kota Sintang, Kalimantan Barat. Ketinggian puncak bukit ini sekitar 931 m dpl, sementara itu tinggi tebing yang dipanjat sekitar 400 meter. Bukit andesit ini diperkirakan merupakan batuan andesit massif yang terbesar di Indonesia. Bagi sebagian penduduk Bukit Kelam termasuk gunung yang dikeramatkan. Di kaki tebing cukup lebat dan lembab karena sinar matahari kurang menyinari kaki tebing ini.

13. BUKIT TANGKILING

Bukit ini terletak di Kabupaten Palangkaraya, Kalimantan Tengah. Tinggi tebing sekitar 70 meter. Bukit ini termasuk tebing yang jarang dipanjat, jalur yang sudah dibuat baru tercatat dua jalur yaitu jalur Ramadhan dan jalur Ramona pembuat jalur Mamay S. Salim pada tahun 1993.

14. BAMBAPUANG

Tebing limestone ini tingginya sekitar 350 meter dan terletak di desa Kotu, Enrekang, (arah Selatan Tana Toraja) Sulawesi Selatan. Tebing ini merupakan salah satu tebing favorit para pemanjat, di samping cukup tinggi jalurnya pun cukup menantang untuk di panjat. Jalur yang tersedia sangat bervariasi dari mudah sampai sulit. Untuk menyelesaikan satu jalur sebagian besar harus ditempuh dalam beberapa hari. Oleh karena itu tebing ini termasuk jalur bigwall yang memerlukan persiapan khusus untuk memanjatnya.

15. BULU SUMPANG SILORO

Tebing ini merupakan salah satu tebing diantara puluhan bahkan ratusan tebing yang terdapat di Kabupaten Maros dan Pangkep, Sulawesi Selatan. Terletak di desa Siloro yang termasuk ke dalam area PT Semen Tonasa II. Jenis batuan tebing ini adalah tebing karst yang tingginya sekitar 100 meter dan lebar dindingnya sekitar 60 meter. Teknik panjat di tebing ini dapat dilakukan secara artifisial maupun panjat bebas. Pengaman dan pegangan cukup banyak.

16. TEBING SARIRA

Tebing yang tingginya sekitar 125 meter terletak di desa Bua, Kabupaten Tana Toraja, Sulawesi Selatan. Dinding tebing ini di beberapa bagian rapuh sehingga para pemanjat harus hati-hati saat memanjatnya.

17. CARTENSZ PYRAMIDE

Pegunungan Jayawijaya dengan puncak tertingginya Carstensz Pyramide (4484)boleh dibilang gunung paling bergengsi bagi para pemanjat Indonesia bahkan dunia. Dinding terjal dari batuan andesit setinggi 200 meter di sisi selatan Lembah Kuning ini merupakan salah satu dari 7 Puncak Tertinggi di 7 Benua. Tak semua orang bisa dengan mudah mencapai lokasi yang terletak di tengah pegunungan paling tinggi di Irian Jaya. Dibutuhkan perjuangan yang cukup keras untuk bisa menembus halangan yang menghadang. Kalau dana sudah tak menjadi persoalaan maka kendala pertama yang menghadang adalah masalah perijinan. Jika masalah perijinan beres, bisa dikata pendakian atau ekspedisi sudah berlangsung 50 % (?). Kondisi alam yang cukup ekstrim, merupakan masalah lain yang harus dihadapi, karenanya persiapan fisik pemanjat juga harus menjadi perhatian utama dan tentu saja harus didukung perlengkapan yang memadai pula. Setidaknya terdapat dua rute yang biasa ditempuh para pendaki untuk menuju base camp Lembah Danau-Danau yang terletak di salah satu gunung es tropis ini, yaitu melalui utara dari Ilaga dan sisi selatan melalui daerah pertambangan Freeport, Tembagapura. Melalui Ilaga dibutuhkan waktu sekitar 7 hari perjalanan trekking untuk menuju Lembah Danau-Danau (base camp I), sedang dari Kota Tembagapura hanya membutuhkan 5-7 jam perjalanan. Selain dinding Utara Carstensz, dinding Utara Puncak Jaya merupakan salah satu tebing yang sangat menantang untuk dipanjat.

B. TUJUH PERINTAH UNTUK SAFER CLIMBING

1. CARILAH PETUNJUK YANG BENAR SEBELUM MELAKUKAN PEMANJATAN DI LUAR.

Jangan berasumsi bahwa kemampuan anda yang dipelajari dan didapat dari climbing gym (wall) bisa ditranslate kan pada tebing alam. Dan jangan berasumsi
teman yang berpengalaman akan tahu semua yang anda ingin ketahui.

2. FORMULAKAN RENCANA PEMANJATAN DENGAN TEMAN MEMANJAT ANDA SEBELUM MEMULAI PEMANJATAN

Jika anda bertindak sebagai leading, apa yang akan ada lakukan di puncak? akankah anda melangkah, meloncot atau tiarap? Apakah panjang tali anda cukup untuk membawa kembali anda turun? Walaupun anda belaying atau toproping, sangat perlu untuk tahu mengenai hal ini. Banyak pemanjatan yang eror dikarenakan oleh rencana pemanjatan mereka tidak jelas dari awal pemanjatan.

3. BACK UP SYSTEM, DAN JANGAN PERNAH PERCAYAKAN HIDUP ANDAN PADA SINGLE PRO

Gunakanlah pengaman ganda, jadi jika satu point gagal maka yang lain akan menjadi penyelamat anda. Sebagai contoh, jangan pernah top rope dengan hanya satu pengaman (termasuk bolts), buatlah dua meskipun berarti akan menelantarkan satu carabiners. Pada rute sport, cantelkan pada dua buah pengaman dengan mengunakan dua buah quickdraws, bukan satu. Untuk lebih yakin mintalah seluruh tim anda untuk mengecek simpul, buckle harness dan alat belay.

4. TOPROPELAH PADA PERALATAN PRIBADI ANDA, BUKANPADA FIXED ANCHORS

Tali akan membuat anchors menjadi friksi. Lakukanlah sesuatu untuk pemanjat lain dan jagalah ketahanan usia dari anchors dengan melakukan toproping dari quickdraws anda sendiri, atau mungkin lebih suka dengan screwgate carabiners pada sling. Bisa juga anda menjaga setiap anchor dan tali anda dengan cara rappeling dari pada turun dengan slacking.

5. Cek system sebelum anda memutuskan untuk turun

Jika anda turun akan turun, pastikan belayer anda siap menahan tubuh anda lewat tali sebelum anda melepaskan pengaman anda. Jika anda turun dengan rappeling, lakukanlah ini buat anda. Dengan cara ini anda bisa yakin bahwa anda terikat dengan benar pada tali dan sistemnya benar-benar dilakukan dengan benar. Juga jangan lupa untuk memeriksa anchors pengaman, jika anda tidak yakin dengan pengaman tersebut, buatlah pengaman backup sebelum turun.

6. KOMUNIKASI

Climbing atau pemanjatan adalah kegiatan partnership. Jika anda tidak bisa berbicara atau berteriak, maka ciptakanlah suatu sistim komunikasi diam, seperti menarik-narik tali, yang akan menjadikannya sebagai pengirim pesan pada partner anda. Sekali lagi rencanakanlah sistem komunikasi sebelum anda meninggalkan permukaan tanah.

7. JIKA ANDA TIDAK YAKIN, JANGAN LAKUKAN

Jangan mencoba untuk bergantung dan turun dengan memakai anchor yang anda tidak percayai 100% apakah tidak terikat atau terikat secara benar. Jika tidak yakin sebaiknya anda turun dengan cara rappeling, dan buatlah anchor backup sebelumnya.

C. ROCK CLIMBING GEAR


Shoes are very important to rock climbing. These shoes keep your feet somewhat curled up so that it is easier for your foot to balance on the rocks.


This Item is called a Gri-gri. The purpose of this is to lock the rope when someone is repelling down a wall or rock face. This is what makes using ropes so safe. This tool will lock when it starts to feel pressure.


This is called a Biner. Its job is to hold the Gri-gri and the harness together using the rope.


This is the harness. It connects to the Gri-gri, the rope, and the biner. All of these items are used to keep the climber safe from falling.


The rope is used to make sure that when the climber falls off of the wall that they will only swing and not drop. These ropes are made very strong and can hold a great deal of weight.


The chalk bag and chalk are optional. They are helpful when climbing because when you are high up and your hands start to get sweaty they absorb the moisture and allow you to keep climbing.

(www.ems.com)

D. MEMILIH SEPATU RC

Dalam panjat tebing, sepatu mempunyai perananan yang sangat penting. Bukan sekedar melindungi kaki, tapi membantu Anda untuk menginjak, mencengkeram dan berinteraksi dengan batu-batu yang akan Anda lewati. Oleh karena itu, sepatu panjat tebing didesain dengan bentuk yang berbeda-beda untuk setiap situasi. Maka jangan heran kalau Anda menemukan banyak sekali tipe sepatu panjat tebing. Untuk memilihnya Anda harus menyesuaikan dengan bentuk kaki Anda dan juga medan yang akan Anda lalui. Ada tiga hal yang dapat Anda jadikan pertimbangan untuk memilih jenis sepatu, yaitu:

1. Buat rencana panjat tebing Anda.

Langkah pertama untuk mendapatkan sepatu yang tepat adalah menentukan jenis, lokasi dan tujuan petualangan Anda. Di sini Anda sudah memilih jenis panjat tebing yang akan Anda jalani, apakah pada tingkat permulaan, menengah dan mahir. Terus tentukan lokasi dan rute yang akan dilewati. Selanjutnya Anda tinggal memilih sepatu, apakah untuk keperluan panjat tebing dalam jangka panjang, seharian atau cuma beberapa saat. Anda perlu juga membedakan jenis sepatu untuk kompetisi dan rekreasi. Ingat pula teknik panjat yang akan Anda pakai, apakah edging, smears, pocket climbing, crack climbing atau kombinasi dari berbagai teknik itu.

Memang, tidak ada sepatu yang bisa memenuhi semua kriteria di atas. Namun, setidaknya Anda bisa mencari sepatu yang hampir memenuhi kebutuhan Anda. Misal, Anda seorang pemula maka Anda bisa memilih sepatu serba guna yang dapat Anda pakai untuk berbagai lokasi pemanjatan. Jika Anda seorang panjat tebing senior, Anda bisa memilih jenis sepatu yang sesuai dengan lokasi khusus yang akan Anda lewati. Perfoma sepatu pemanjatan tergantung pada bahan yang dipakai serta cara pembuatannya. Berikut ini ada beberapa perbedaan dan perbandingan dari setiap jenis sepatu:

v Shoe height / cut. Bentuk sepatu yang tinggi memberikan perlindungan ekstra pada kaki dan pergelangan kaki Anda dari goresan dan benturan. Sebaliknya, sepatu pendek (cut) kurang bisa melindungi pergelangan kaki, tetapi memberikan kebebasan kepada Anda untuk bergerak dan menggunakan teknik-teknik panjat tebing tingkat tinggi

v Basic design. Sepatu yang dilengkapi dengan tali dan penutup lebih mudah untuk dipakai dan dilepas. Sepatu seperti ini sesuai untuk pemanjatan di batu-batu besar atau pun dipakai untuk olah raga biasa. Bahkan kadang-kadang setelah petualangan sepatu ini dipakai untuk kegiatan sehari-hari.

v Support/midsole stiffness. Sepatu support stiffness memiliki alas (sole) yang tinggi sehingga bisa melindungi kaki Anda dari batu-batu kecil. Sedangkan sepatu midsole stiffness yang mempunyai alas sepatu pendek memberi kebebasan kepada Anda untuk bergerak, termasuk melewati lubang-lubang batu yang kecil. Bahkan sepatu jenis ini bisa memudahkan Anda untuk menerapkan teknik pemanjatan yang sulit (misal smearing.

v Toe profile. Bentuk sepatu yang meruncing dimana bagian depannya disesuaikan dengan bentuk jari kaki (seperti pada sarung tangan) sehingga membantu Anda untuk melewati celah-celah yang sempit. Sepatu tersebut nyaman dan enak untuk melakukan teknik smear.

v Bentuk sepatu. Setelah Anda mengetahui tipe-tipe sepatu seperti di atas maka pembicaraan selanjutnya adalah bagaimana sepatu itu dibuat. Walau masing-masing pabrik memiliki cara yang berbeda untuk membuat sepatu, namun teknik itu dapat dikategorikan menjadi dua, yaitu semi flexed dan gambered. Semi flexed adalah cara pembuatan sepatu yang masih tradisional dan berdasarkan pada anatomi kaki manusia. Sepatu ini cocok untuk Anda yang masih berada pada tingkat pemula dan menengah. Sedangkan bagi pemanjat mahir Anda bisa memilih bentuk sepatu gambered. Bagian depan sepatu ini dibentuk sesuai dengan jari kaki, sehingga memungkinkan Anda untuk melewati tebing dengan tingkat kesulitan yang tinggi. Bagi pemula, jarang yang memilih sepatu seperti ini.

v Konstruksi. Konstruksi sepatu dapat dibedakan pula menjadi dua yaitu slip lasted dan board lasted. Bagian bawah sepatu slip lasted pendek sehingga sangat fleksibel dan sensitif. Dengan sepatu ini Anda bisa merasakan batu-batu yang Anda pijak. Sedangkan sepatu board lasted berbentuk tinggi termasuk bagian bawahnya, sehingga mampu melindungi kaki Anda.

Setelah membuat rencana panjat tebing dan menyesuaikan jenis-jenis sepatu yang cocok dengan rencana tersebut maka langkah selanjutnya adalah memusatkan perhatian pada kategori umum dan mencari sepatu yang nyaman buat kaki Anda.

2. Fokus pada kategori umum

Sangat sulit bagi Anda untuk memilih sepatu yang memenuhi standar untuk semua situasi. Di dunia panjat tebing dikenal tiga kategori sepatu, yaitu:

v All purpose. Sepatu jenis ini dipakai untuk panjat tebing secara menyeluruh, baik teknik crack, edge maupun smear. Sepatu ini sangat populer untuk pemanjat pemula, pemanjat umum dan pemanjat yang suka naik ke berbagai kondisi tebing. Tipe sepatu ini adalah tinggi (menutup mata kaki) sehingga bisa melindungi kaki. Selain itu desain sepatu tersebut juga nyaman untuk perlindungan.

v High performance. Sepatu jenis ini dibuat untuk kompetisi panjat tebing dan rute-rute pemanjatan yang sulit. Desain sepatu ini pendek dan sangat ringan sehingga memudahkan Anda untuk melakukan teknik-teknik pendakian yang sulit.

v Slippers. Bentuk sepatu ini mirip dengan kaki Anda. Bahkan ada yang menyebutnya sebagai second skin. Dengan bentuk yang tipis dan tempat jari kaki, sepatu ini sangat sensitif terhadap batu-batuan. Sepatu slippers sesuai untuk latihan, panjat dinding maupun tebing yang memiliki batu-batu besar.

Sebelum Anda memutuskan untuk memilih sepatu yang sesuai, coba perhatikan sepatu itu secara detil, baik ketinggiannya, bagian bawahnya (sol), bahan sol serta bahan sepatu. Sebisa mungkin Anda memilih sepatu yang dibuat dari bahan kulit kualitas tinggi sehingga kenyamanan Anda benar-benar terjaga.

3. Pastikan kenyamanan sepatu

Salah satu pertimbangan Anda untuk membeli sepatu adalah faktor kenyamanan. Karena itu, cobalah sepatu yang Anda inginkan sebelum Anda membelinya. Sebaiknya, Anda mencoba sepatu pada siang hari serta mengenakan kaos kaki. Jika sepatu yang Anda pilih memiliki tali, kenakan tali itu seluruhnya. Pastikan bahwa kaos kaki Anda tidak terlipat sehingga sepatu itu benar-benar sesuai dengan ukuran Anda. Pilihlah sepatu yang pas, tapi jangan terlalu sempit karena kaki Anda bisa sakit. Usahakan sepatu yang ramping. Lebih baik agak lebar dibanding terlalu panjang. Dengan demikian jari kaki Anda bisa menapak kuat pada tebing yang Anda lewati.

Jika Anda merencanakan untuk panjat tebing dalam jangka pendek dan rute yang sulit maka pilihlah sepatu yang rendah dan lebih ketat. Sepatu seperti ini mempunyai kontrol yang optimal. Namun bila Anda akan melewati jalur yang panjang dan general climbing maka pilihlah sepatu yang pas tetapi tetap nyaman. Bila sepatu yang Anda pilih mempunyai tempat jari (kantong jari kaki) maka perhatikan ukuran itu. Jangan sampai jari-jari kaki Anda harus terlipat karena kesempitan.

Selain itu Anda pun harus memperhatikan ukuran sepatu. Maklum, standar ukuran yang dipakai berlainan, baik di Eropa, Amerika maupun Inggris. Satu hal lagi yang harus Anda camkan, yaitu persoalan kaos kaki. Ada sementara orang yang memilih panjat tebing tanpa menggunakan kaos kaki karena merasa lebih sensitif terhadap jalur yang dilewati. Namun ada pula yang senang mengenakan kaos kaki ketika melakukan pemanjatan. Nah, sekarang pilihan ada di tangan Anda.

E. BOULDERING

Bouldering adalah salah satu cara yang paling efektif untuk meningkatkan baik tenaga maupun teknik. Tapi, diintimidasi oleh dinding-dinding yang terjal dan gerakan-gerakan yang melemahkan kekuatan dari gua-gua bouldering (bouldering caves), kebanyakan dari pemanjat-pemanjat pemula menghabiskan waktunya dengan toproping di gelanggang olahraga (gym). Disinilah asyiknya, latihan dua jam yang efektif akan menolong para boulderer baru berolahraga dengan resiko minim untuk frustasi, berlebihan berlatih, dan kegagalan yang terus menerus sering dikaitkan dengan dinding bouldering di dalam ruang yang buruk.

Sukses menghasilkan sukses. Menggunakan mantra ini, kamu akan menggunakan jam pertama latihanmu untuk mengembangkan keahlian yang diperlukan untuk melakukan gerakan yang lebih keras lagi. Bouldering merupakan satu cara yang secara teknis menuntut kedisiplinan memanjat cara kamu meraih peganggan, memindahkan beratmu dan kecepatan dimana kamu memanjat semuanya berubah pada setiap gerakan dan rangkaian yang kamu coba. Makin sulit gerakan yang kamu selesaikan dengan sukses, semakin banyak teknik yang kamu pelajari dan semakin cepat tubuhmu menyesuaikan pada tantangan-tantangan baru. Jadi tujuannya adalah menemukan problem-problem yang cukup sulit untuk mengetes batas kemampuanmu, tapi cukup mudah untuk menyelesaikannya dalam jam pertama tersebut. Inilah beberapa tip untuk memilih problem:

1. Mulailah dengan problem kira-kira enam gerakan - cukup panjang untuk mengetes kekuatan dan teknikmu, tapi tidak begitu panjang sehingga menguras tenagamu. Jauhi problem-problem yang kamu dapat lakukan pada percobaan pertama atau kedua. Itu semua terlalu mudah.

2. Hindari negatif progres. Jika kamu gagal terus-menerus pada satu gerakan, atau menjadi buruk berturut-turut pada usahamu, problem yang kamu pilih mungkin terlalu susah. Pilihlah problem yang lebih mudah.

3. Setelah kamu mendapatkan problem yang bagus, latihlah gerakannya. Lakukan percobaan dengan foothold (penahan kaki) dan posisi tubuh yang berbeda. Latih problem tersebut per section, latih ulang dan sempurnakan tiap-tiap gerakan. Ingat, kamu tidak perlu mulai dari tanah setiap saat!

4. Istirahatlah yang banyak. Biarkan dirimu istirahat antara tiga sampai lima menit sebelum mulai lagi.Kamu harus merasa segar untuk setiap usahamu.

5. Rancang problemmu sendiri. Jika problem-problem tersebut tampak terlalu sulit, pilih enam kendi (jugs) dan ciptakan menurutmu urutan untuk menghubungkan kendi-kendi tersebut. Siapkan problem problem yang masing-masing saling menantang.
Ingat, sukses adalah tujuan akhir. Batasi dirimu dengan satu atau dua problem yang kamu dapat kirim (selesaikan) pada jam pertama.

Mari kita coba hal tersebut lagi. Satu dari hal-hal yang paling membatasi yang dilakukan oleh para pemanjat dari semua level adalah meninggalkan proyek tersebut sekali saja mereka telah dapat menyelesaikannya. Jika kamu telah memilih problem yang berat, mulailah latihan yang sebenarnya! Kamu akan menggunakan jam kedua untuk kembali dan memeras setiap ons efisiensi keluar dari urutan yang telah dikenal, menyatupadukan teknikmu dan membangun ketahanan pada saat yang sama.

Cara yang baik melakukan hal ini adalah "Rule of threes:" Tiga rangkaian dari tiga wakil dengan tiga menit istirahat. Misalnya, kamu telah menghabiskan sepasang seisen (session) melatih problem yang sulit selama jam pertama, dan sekarang hampir terasa mudah. Waktunya pindah pada jam kedua. Problem ini menjadi rangkaian pertamamu. Sekali kamu memulainya, kemudian istirahatlah selama tiga menit. Mulai lagi, tiga menit istirahat lagi. Kamu mulai yang ketiga kalinya. Sekarang ambil 10 menit istirahat. Ulangi pola ini untuk dua atau lebih problem dan kamu telah berlatih.

Kurang adalah lebih. Untuk pemanjat pemanjat pemula, pencapaian prestasi yang terbesar datang lewat teknik yang bertambah baik - bukan dari kekuatan ataupun ketahanan. Dan teknik paling baik dikembangkan jika tubuh mendapat istirahat yang baik. Untuk alasan-alasan ini, paling sedikit istirahatlah sehari antara hari-hari latihanmu, atau lebih jika kamu merasa kelelahan. Jangan takut menghabiskan begitu banyak waktu ditempat tidur. Satu dari hal-hal yang luar biasa tentang bouldering ini adalah bahwa kamu lebih dapat meningkatkan panjatanmu dalam latihan dua jam dibandingkan selama semalaman tegang dengan toprope. Jangan terintimidasi dengan dinding-dinding bouldering dan mutan-mutan remaja yang memamjat bersama mereka. Bouldering di dalam ruangan tidaklah harus brutal / kasar, dan itulah salah satu cara terbaik bagi pemanjat-pemanjat pemula untuk meningkatkan tehnik-tehnik mereka..

(From Climbing Magazine)

DAFTAR PUSTAKA

Adiyuwono, NS. Teknik membaca peta dan kompas. 1995. Bandung: Angkasa Bandung.

Agustin, Hendri. Panduan Teknis Pendakian Gunung. 2006. Yogyakarta: Andi Publisher.
Sastha, Harley Bayu. Mountain Climbing for Every Body. 2007. Jakarta : Hikmah.

Twonsend, Chris. Back Packer’s Pocket Guide. 2002. New york: Raggede Mountain Press.

http://www.daksina.net. 23 February 2008.

http://www.plassoke.blogjurnalistikonlain.com

http://www.allproducts.com/metal/kingsnaps/supplier1.jpg

Tidak ada komentar:

Posting Komentar