Sabtu, 08 Agustus 2009

DINAMIKA PENCINTA ALAM INDONESIA

DINAMIKA PENCINTA ALAM INDONESIA

A. Landasan Historis

Sejarah Pencinta Alam Indonesia dimulai sejak:

v Lahirnya Impala FS-UI sekitar tahun 1964 oleh Soe hok Gie. Organisasi ini merupakan organisaai internal UI.

v Lahirnya Mapala UI tahun 1970, pertama kali diperkenalkannya istilah Pencinta Alam secara eksternal. Belakangan UI mengklaim istilah Pencinta Alam sebagai hak paten.

Mapala merupakan:

v Wadah perjuangan dalam dinamika politik tahun 60-an(G30S PKI, Trikora, Angkatan 66, Badan Kepanduan menjadi Pramuka, korupsi, kemiskinan, wanadri, pergantian orde lama ke orde baru dll.)

v Pergerakan mahasiswa Indonesia.

Setelah mendaki Gunung Slamet Soe Hok Gie pernah menulis:

Kami jelaskan apa sebenarnya tujuan kami

Kami katakana bahwa

Kami adalah manusia-manusia yang tidak percaya pada slogan

Patriotisme tidak mungkin tumbuh dari hipokrisi dan slogan-slogan

Seseorang hanya dapat mencintai sesuatu secara sehat kalau ia mengenal objeknya

Dan mencintai tanah air Indonesia dapat ditumbuhkan dengan mengenal Indonesia bersama rakyatnya dari dekat

Pertumbuhan jiwa yang sehat dari pemuda harus berarti pula pertumbuhan fisik yang sehat

Karena itulah kami naik gunung.

(Kompas 1969)

Sebenarnya : adanya suatu kebenaran dari beberapa kebenaran

Bahwa : kebenaran universal dari beberapa kebenaran

Slogan : inkonsistensi

Hipokrisi : kebohongan, (teori hyppocrates)

B. Landasan Filosofis

Allah menciptakan alam dan manusia sebagai eksistensi keilahian. Dalam agama Kristen alam adalah sumber penyataan Allah yang tidak tertulis (melalui ciptaannya). Allah ingin manusia mengenalnya dengan memberikan potensi-potensi berupa:

Jasmaniah/inderawi (PQ ) = mengetahui

Pikiran (IQ) = mengerti (tindakan, cara ,waktu)

Hati (EQ) = memahami (ucapan)

Bathin (SQ) = menyadari

Dalam kegiatan, semua akan terlibat.

Istilah Pencinta alam hanya dikaji secara filosofis, bukan dengan gramatikal

Statemen = perjuangan

Paham = naturalis

Metode = outbond, adeventure

Belajar adalah proses keilmuan diri dan kedirian ilmu (tergambar dalam perilaku). Ilmu adalah sesuatu yang sudah ada sedangkan pengetahuan adalah ilmu yang telah ditemukan. Dalam konteks Pencinta Alam, media belajar adalah di alam Khususnya alam liar (bukan alam bebas yang adalah fiktif) yang terdiri dari gunung, gua, laut, tebing dll yaitu media petualangan yang kemudian memunculkan istilah mountaineer, caver, diver, climber. Oleh karena itu, alam harus dijaga karena alam adalah media untuk belajar.

Memandang gunung sebagai tumpukan tanah, batu atau pohon berarti memandang diri sebagai darah, daging dan tulang. Memandang gunung seharusnya dalah memandang sebagai segitiga hubungan Tuhan, alam dan manusia. Karena alam adalah eksistensi keilahian Allah, maka mendatangi gunung adalah mendatangi firman Allah.

Istilah pencinta alam hanya dikenal di Indonesia. Di negara lain, dikenal adeventure atau petualangan. Wanadri pada dasarnya adalh sebuah organisaia petualangan. Tujuan petualangan hanyalah untuk menjelajahi atau menaklukkan alam tanpa berusaha untuk melestarikan dan menjaganya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar