Sabtu, 08 Agustus 2009

MOUNTAINEERING

MOUNTAINEERING

A. PENGERTIAN

Mountaineering berasal dari kata dalam bahasa Inggris mountain yang berarti gunung atau pegunungan dan mendapatka imbuhan ing yang membentuk kata kerja. Jadi mountainering adalah kegiatan memanjat atau mendaki gunung. Orang yang melakukan mountaineering disebut mountaineer.

Secaraa luas, mountaineering adalah pendakian bukit-bukit yang relatif landai sampai dengan pendakian ke puncak-puncak yang tinggi dan sulit.

Selain penggiat alam bebas khususnya mountaineering, berbagai aktifitas manusia kerap dilakukan di wilayah gunung yang secara langsung atau tidak langsung akan mempengaruhi ekosistemnya. Oleh karena itu, gunung perlu mendapatkan perhatian khusus. Ada beberapa kawasan gunung yang telah ditetapkan sebagai paru-paru dunia dan daerah penyerapan air yanng menyuplai kebutuhan air di sekitarnya. Berbagai kerusakan seperti penebangan liar (illegal logging), telah membawa dampak yang luar biasa seperti bencana alam longsor dan banjir yang dari tahun ke tahun terus menunjukkan peningkatn dan memerlukan penanganan yang serius. Melihat betapa pentingnya kawasan gunung, pada pertemuan ke-78, Perserikatan Bangsa-Bangsa mengadopsi sebuah resolusi dan menetapkan tanggal 11 Desember sebagai “Hari Gunung Internasional” yang berlaku sejak tahun 2003.

B. SEJARAH SINGKAT MOUNTAINERING

1492

Sekelompok orang Perancis di bawah pimpinan Antonio de Valle mencoba memanjat tebing Mont Aguille (2097m), di kawasan Vercors Massif. Tak jelas benar tujuan mereka, tetapi yang jelas sampai beberapa decade kemudian orang-orang yang naik turun tebing-tebing batu di Pegununngan Alpen adalah para pemburu chamois, sejenis kambing gunung. Jadi mereka memanjat karena mata pencaharian, kurang lebih mirip para pengunduh sarang burung walet gua di tebing-tebing Kalimantan Timur atau Karang Bolong, Jawa Tengah.

1623

Yan Carstensz adalah orang Eropa pertama yang melihat “…pegunungan yang sangat tinggi, di beberapa tempat tertutup salju!..” di pedalaman Irian. Salju itu sangat dekat dengan khatulistiwa. Laporannya tidak diterima di Eropa, padahal belum lama berselang diberitakan ada juga salju di Pegunungan Andes dekat khatulistiwa.

1624

Pastor-pastor Jesuit merupakan orang-orang Eropa pertama yang melintasi Pegunungan Himalaya, tepatnya Mana Pass (pass adalah pelana atau punggungan yang terentang antara dua puncak), dan Garhwal di india ke kawasan Tibet.

1760

Professor de Saussure agaknya begitu jatuh cinta pada Mont Blanch di perbatasan Perancis-Italia, sehingga dia mau menawarkan hadiah besar bagi siapa saja yang dapat menemukan lintasan ke puncaknya untuk penyelidikan ilmiah yang diimpikannya. Sayang tak ada yang tertarik, terutama karena keder terhadap naga-naga yang konon mbaurekso di puncak gunung tertinggi di Eropa Barat itu.

1786

Setelah beberapa percobaan gagal, puncak Mont Blanch (4807m) digapai manusia. Mereka adalah Dr. Michel, Gabriel Paccard dan seorang pandu gunung, Jaques Balmat. Puncak tertinggi di Alpen yang didaki sebelumnya adalah Lysjoch (4153m) tahun 1778.

1830

Alexander Gardiner melintasi pelana Karakoram dai Sinkiang di Cina ke wilayah Kashmir di India.

1852

Ahli-ahli ukur tanah di india berhasil menentukan ketinggian Puncak XV, 8840 meter. Berarti puncak tertinggi di dunia, mengalahkan puncak VIII (Kangchenjunga, 8598m) yang sebelumnya dianggap paling tinggi. Puncak XV itu kemudian diberi nama Everest (padahal aslinya orang Nepal menyebutnya Sagarmatha atau Chomolungma, kata orang Tibet). Belakangan tingginya dikoreksi 8888 meter lalu dikoreksi lagi menjadi 8848 meter yang diakui hngga sekarang.

1854

Batu pertama Zaman Keemasan duniaaa pendddakian di Alpen diletakkan oleh Alfred Wills dalam pendakiannya ke puncak Wetterhom (3708m), cikal bakal pendakian gunung sebagai olah raga.

1857

Alpine Club yang pertama berdiri di Inggris

1858

Ketinggian K2 (singkatan dari Karakoram nomor dua) terukur, 8610 meter, menggeser lagi Kangchenjunga menjadi juara tiga.

1865

Dinding Selatan Mont Blanch dipanjat untuk pertama kali lewat lintasan Old Brenva, menandai lahirnya panjat es (ice climbing). Sementara itu di Alpen bagian tengah Edward Whymper dan enam rekannya berhasil menggapai puncak Motterhorn (4474m) di Swiss. Tetapi empat anggota tim yang saling terikat dalam satu tali tewas dalam perjalanan turun ketika salah seorang terpeleset jatuh dan menyeret yang lain. Musibah ini mengakhiri 11 tahun Zaman Keemasan. Tak urung lebih dari 180 puncak besar telah didaki dalam masa itu, sedikitnya satu kali dan lebih dari setengahnya oleh orang-orang Inggris.

1874

W. A. Coolidge mendaki Puncak Jungfrau dan Matterhorn di musim dingin sehingga digelari Bapak Winter Climbing. Pada tahun 1870-an ini muncul trend baru, pendakian tanpa pemandu yang segera menjadi ukuran kebanggaan di antara para pendaki.

(Matterhorn)

1878

Regu yang dipimpin Clinton Dent berhasil memanjat Aiguille du Dru di Perancis memicu trend baru lagi, yaitu pemanjatan tebing-tebing yang tak seberapa tinggi namun curam dan sulit.

1883

W.W. Graham menjadi orang Eropa pertama yang mengunjungi Pegunungan Himalaya dengan tujuan mendaki gunung sebagai olahraga dan petualangan. Dia mendaki beberapa puncak rendah di kawasan Nanda Devi dan Sikkim India, bahkan konon mencapai puncak Changabang (6864m).

1895

Percobaan pertama mendaki gunung berketinggian di atas 8000 meter, Naga Prabat (8125m)oleh A.F. Hummey, orang Inggris yang sering disebut Bapak Pendakian Gunung Modern ini hilang pada ketinggian sekitar 6000 meter.

1899

Ekspedisi Belanda pembuat peta di Irian menemukan kebenaran laporan Yan Carstensz yang dibuat hampir tiga abad ssebelumnya. Maka namanya diabadikan di situ.

1902

Percobaan pertama mendaki K2 oleh ekspedisi dari Inggris.

1907

Ekspedisi di bawah Tom Longstaff mendaki Trisul (7120m0) puncak 7000-an yang pertama. Longstaff adalah orang pertama yang mencoba penggunaan tabung oksigen dalam pendakian.

1909

Ekspedisi Persatuan Ahli Burung dari Inggris (BPUE) memasuki rawa-rawa sebelah Selatan kawasan Carstensz. Dalam 16 bulan, mereka kehilangan 16 anggota meninggal dunia dan 120 sakit.

1910

Karabiner buat pertama kali dipakai dalam pendakian gunung, diperkenalkan oleh pemanjat-pemanjat dari Munich, Jerman Barat, diilhami oleh penggunaan dalam pasukan pemadam kebakaran.

1912

Eks anggota ekspedisi BPUE Dr. A.F.R. Wallaston kembali ke Irian bersama C. Bodden Kloss dengan 224 kuli pengangkut barang dan serdadu . tga jiwa melayang.

1921

George R. Mallory dkk. Berhasil sampai di North Col Everest dalam perjalanan penjajagan mereka dari sisi Tibet.

1922

Usaha pertama mendaki Everest berakhir pada ketinggian 8320 meter di punggungan Timur laut.

1924

Mallory dan Irvine yang kembali mencoba Everest hilang pada ketinggian sekitar 8400 meter. Rekannya Edward Norton mencapai 8570 meter, rekor waktu itu, sendirian dan tanpa bantuan tabung oksigen.

1931

Schmid bersaudara mencapai puncak Matterhorn lewat dinding utara, sekaligus melahirkan demam North Wall Climbing. Peningkatan taraf hidup di Inggris dan Eropa daratan pada umumnya, menimbulkan perubahan pola penduduk kota melewatkan waktu luangnya menyebabkan populernya panjat tebing.

1932

Grivel memperkenalkan cakar es (crampoon) model 12 gigi. Karena efisiennya tetap disukai hingga kini.

1933

Comici dari Italia memanjat overhang dinding utara Cima Grande Lavredodi kawasan Dolomite, Alffen Timur, menandai aid climbing yang pertama. Sekitar tahun ini pula sol sepatu vibram ditemukan oleh Vitale Bramini.

1936

Dr. A.H. Colijn, manajer umum perusahaan minyak Belanda dekat Sorong dan geolog Dr.J.J. Dozy, menemukan bijih tembaga di dinding khawasan timur Gletser Moriane, tak jauh dari kawasan Carstensz, Irian.

1937

Bill Murray mengubah tongkat pendaki yang panjang menjadi kapak es, menandai lahirnya panjat es modern.

1938

Dinding Utara Eiger di Swiss akhirnya berhasil di panjat oleh tim gabungan Jerman Barat dan Austria yang oleh Hitler diiming-imingi dengan medali emas Olympiade. Dinding maut ini sebelumnya telah menelan cukup banyak korban dan berlanjut hingga kini.

1941

Ekspedisi Archbold menemukan Lembah Baliem, kantung Suku Dani denngan tingkat kebudayaan yang sangat tinggi di tengah belantara yang seolah tak terbatas dan tak tertembus. Irian kian jadi perhatian ilmuan-ilmuwan dunia.

1949

Nepal membuka perbatasannya bagi orang luar.

1950

Tbet dicaplok Cina. Pendakian Himalaya dari sisi ini tidak diperbolehkan lagi.

Maurice Herzog memimpin ekspedisi Perancis mendaki Annapurna (8091m) puncak 8000-an yang pertama. Menandai awal 20 tahun Zaman Keemasan pendakian di Himalaya.

Di Alpen , tali nilon mulai dipergunakan. Sebelumnya, tali serat tumbuhan hamper tidak memiliki kelenturan sehingga ada hokum bahwa seorang leader tak boleh jatuh, sebab hamper pasti pinggangnya patah tersentak.

Pakaian bulu angsa mulai membuat malam-malam di bivouac lebih nyaman.

1951

Don Whillan menemukan pasangannya Joe Brown, duet pemanjat terkuat yang pernah dimiliki Inggris. Panjat bebas (free climbing) gaya Inggris menjadi tolok ukur dunia panjat tebing.

Walter Bonatti dkk. menyelesaikan dinding timur Grand Capucin, awal aid climbing pada tebing yang masuk kategori big wall bermula di Inggris, terjadi revolusi Padas.

Tebing batu gamping ternyata tak serapuh yang selama ini disangka. Tebing-tebing granit dan batuan beku lainnya mulai mendapat saingan.

1952

Herman Buhl solo di dinding timur laut Piz badile di Swiss dalam 4 ½ jam. Inilah nenek moyang speed climbing. Rekor waktu pada rute tersebut yang dibuat tahun 1937 adalah 52 jam!!!!

1953

Herman Buhl dan kawan-kawan menggapai puncak Naga Prabat (8125m) puncak 8000-an yang kedua didaki orang.

Sir Edmund Hillary dari Selandia Baru dan Sherpa Tenzing Norgay yang tergabung dalam satu ekspedisi Inggris menjadi manusia-manusia pertama yang berdiri di puncak atap dunia, Everest……..!

1954

Ekspedisi Inggris sukses di Kangchenjunga, ekspedisi Perancis sukses di Makalu (8364m).

Di Alpen, Don Whilan dan Joe Brown mencatat dinding Barat Aiguille du Dru dalam dua hari. Rekor lagi……..

1955

Walter Bonatti solo pilar barat daya du Dru enam hari.

1956

Ekspedisi Jepang berhasil mendaki Manaslu (8163m). Jepang segera menjadi salah satu Negara besar dalam pendakian di Himalaya.

1957

Herman Buhl dan tim Austria mencapai puncak Broad Peak (8047m) sekaligus mematok pendakian pertama gugung 8000-an dengan alpine tactic.

1958

Lapangan terbang perintis dibuka pada beberapa lokasi di Papua, membangkitkan semangat para pendaki gunung untuk menjajal Carstensz, sang perawan salju di khatulistiwa.

1960

Claudio Barbier dari Belgia solo ketiga dinding utara di Tre Cima Laverdo dalam 1 hari. Pertama kali speed climbing menggunakan teknik gabungan free dan aid climbing.

Helm mulai sering digunakan para pemanjat tebing.

Harness menjadi wajib menyusul kematian seorang pemanjat Inggris di Dolomite. Harness pertama yang diproduksi missal dan dijual untuk umum terbuat dari webbing, merek Tankey.

Tebing 48 di Citatah mulai digunakan sebagai ajang latihan bagi pasukan Angkatan Darat kita.

1961

Ekspedisi dari Selandia Baru coba mendaki Carstensz Piramyde tapi mengalami kegagalan sebab keterlambatan dukungan logistic lewat jembatan udara. ang perawan salju di khatulistiwa.

1962
Puncak Cerstensz Pyramide akhirnya berhasil digapai oteh tim Heinrich Heiner. Juga Puncak Eidenburg didekatnya, oleh ekspedisi yang dipimpin oleh Phillip Temple.
Awal pemakaian baut tebing di Alpen; Tebing pantai mulai diminati. Pemanjat Amerika Serikat mulai bicara di Alpen, diawali Hemmings dan Robbins yang menciptakan lintasan super sulit di dinding barat du Dru.

1963
Tim gabungan Inggris-AS memanjat dinding selatan Aiguille du Fou, hardest technical climbing di Alpen waktu ilu, dengan teknik-teknik aid climbing gaya AS. Kode etik dalam panjat tebing mulai banyak diperdebatkan di rumah-rumah minum. Pemanjatan solo pertama Eiger Nordwand, oleh Michel Darbellay, dalam satu hari. Bonatti dan Zapelli menyantap mix climbing (ice dan rock) tersulit di Alpen, dinding utara Grand Pilier d'Angle di Mont Blanc. Seorang ahli gletser yang baru kembali dari Antartika berusaha mendaratkan pesawat terbangnya di di Puncak Jaya, dekat Carstensz. Untung angin kencang mengurungkan niatnya, sebab salju tebal di sana terlalu lunak sebagai landas
pacu. Tapi buntutnya, dua pesawat DC 3 kandas di lereng utara dan selatannya, pada ketinggian sekitar 4300 meter.

1964
Ekspedisi Cina berhasil mendaki Shisha Pangma (8046 m)di Tibet, satu-satunya puncak 8000-an yang terletak diluar Nepal dan Pakistan (Karakoram). Beberapa pendaki Jepang serta 3 orang ABRI, Fred Athaboe, Sudarto dan Sugirin, yang tergabung dalam Ekspedisi Cendrawasih, berhasil mencapai Puncak Carstensz (4884 m) di Irian. Dua perkumpulan pendaki gunung tertua lahir, Mapala Ul di Jakarta dan Wanadri di Bandung. Tahun ini dianggap awal sejarah pendakian gunung di Indonesia.

1965
Seratus tahun pendakian pertama Matterhorn diperingati dengan peliputan pendakian Hornli dkk. Oleh BBC/TV sampai ke puncak. Untuk pertama kalinya pendakian gunung maupun panjat tebing menjadi olahraga yang juga dapat
'ditonton orang banyak. Robbins dan John Harlin dri AS bikin lintasan lurus di dinding barat du Dru, mendemonstrasikan keunggulan pemanjat AS dalam pemanjatan panjang dan berat. Pemerintah Nepal menutup pendakian Himalaya di wilayahnya.

1967
Revolusi bagi para pemanjat es. Chouinnard memperkenalkan kapak es berujung lengkung, dan McInnes menawarkan jenis Terodactyl. Lahirnya sekrup es berbentuk pipa meningkatkan standar pemanjatan ice climbing. Penggunaan tali kernmantle dipelopori oleh Inggris.

1968
Nafas segar bagi para pendaki, sejumlah lapangan terbang milik misi Katolik dibuka (di Irian). Tapi dasar sial, hampir bersamaan dengan itu Pemerintah Rl tidak lagi mengeluarkan izin pendakian di kawasan Carstensz.

1969
Reinhold Messner keluar dari pertapaannya di tebing-tebing Alpen Timur, meluruk ke barat, menyikat dinding es raksasa tes Drotes dalam waktu 8
½ jam solo, membuyarkan rekor sebelumnya, 3 hari. Pemanjat-pemanjat Jepang mulai membanjiri pasaran di Alpen, antara lain bikin lintasan baru di Eiger. Sensus yang dilakukan British Mountaineering Club (BMC) mengatakan, ada 45.000 pemanjat dan 500.000 walkers, di Inggris saja. Nomer perdana majalah Mountain beredar, menjadi media pendaki gunung dan pemanjat tebing pertama yang beredar luas dalam bahasa Inggris, sehingga banyak mempengaruhi perkembangan lewat perdebatan dan opini. Pemerintah Nepal membuka kembali wilayahnya bagi pendakian Himalaya, dengan beberapa peraturan baru dan membatasi pendakian pada puncak-puncak yang terdaftar dalam permitted peaks saja. Agen-agen trekking komersial tumbuh dan berjibun seperti kutu yak, menggelitik kelompok-kelompok kecil dari luar main-main di Himalaya dengan mudah dan murah. Soe Hok Gie dan ldhan Lubis gugur di Gunung Semeru, terkena gas beracun.

1970
Dinding Selatan Annapurna dirambah tim Inggris, menggunting pita pembukaan era pendakian jalur-jalur sulit di gunung-gunung besar. Tingkat kesulitan lintasan menjadi lebih penting dari pada sekedar mencapai puncak. Ini tak lepas dari kian canggihnya perlengkapan panjat es, kecepatan pemanjatan meningkat drastis. Di Alpen artificial climbing tambah populer dan kaya teknik. Kurang lebih tahun ini pula lahir cabang panjat dinding. Tebing buatan yang pertama dikenal orang kemungkinan besar didirikan di Universitas Leeds,Inggris. Perancangnya Don Robinson, yang kemudian juga merancang dinding panjat di Acker's Trust, Birmingham, dinding panjat pertama yang diklaim mampu menampung segala
pegangan, pijakan dan gerakan panjat tebing, sekaligus menawarkan bentuk sculpture yang artistik. Sejalan dengan itu, bentuk-bentuk latihan terpisah dalam panjat tebing mulai menggema. Salah seorang pelopornya ialah Pete Livesey, pemanjat yang juga pecinta speleologi dan olahraga kano, serta punya dasar di atletik sebagai pelari. Pete tahu benar pentingnya latihan spesifik bagi jenis-jenis olahraga tersebut. Dan dia mencoba menerapkan prinsip yang sama pada panjat tebing. Pelan tapi pasti, panjat tebing mulai dipandang lebih sebagai kegiatan atletis, ketimbang sekedar \'hura-hura di tebing\'. Tak lagi memadai semboyan \'best training for climber is climbing\', apalagi hanya dengan memupuk kejantanan lewat gelas-gelas bir, seperti yang selama & dianut.

1971
Kawasan Carstensz kembali dibuka untuk pendakian, segera diserbu oleh ekspedisi-ekspedisi dari Australia, Jerman, AS, bahkan Hongkong. Tahun ini pula Mapala UI berhasil mencapai Puncak Jaya, antara lain oleh Herman O. Lantang dan Rudy Badil, orang-orang sipil Indonesia pertama.

1972
Untuk pertama kalinya panjat dinding masuk dalam jadwal olimpiade, yaitu didemonstrasikan dalam Olympiade Munich.

1974
Pasangan Reinhold Messner dan Peter Habeler mendaki Hidden Peak (8068m) di Karakoram, 3 hari dengan Alpine push, kemudian memecahkan rekor kecepatan Eiger, 10 jam.

1975
Ekspedisi dari Jepang menjadi tim wanita pertama yang menjejakkan Puncak Everest. Sementara itu Cina mengirimkan tim pertamanya, dari punggungan timur laut. Perlengkapan panjat es kian lengkap, lalu ramalan cuaca kian akurat dengan intervensi komputer. Akibatnya, seolah tak ada lagi pelosok Alpen yang terpencil. Namun, bercak-bercak kapur magnesium mulai terasa merisihkan tebing-tebing di Inggris dan Eropa daratan, kebanyakan dituduhkan sebagai ulah pemanjat-pemanjat \'hijau\', yang mengobral magnesium pada lintasan-lintasan yang seharusnya bisa dilampaui tanpa bubuk itu.

1976
Harry Suliztiarto tak sanggup lagi menahan obsesinya, dengan tali nilon dia mulai latihan panjat memanjat di Citatah, dan dibelay oleh pembantu rumahnya. Patok pertama panjat tebing modern di Indonesia.

1977
Skygers Amateur Rock Climbing Group didirikan di Bandung oleh Harry Suliztiaito, Agus Resmonohadi, Heri Hermanu, Deddy Hikmat. Inilah awal tersebarnya kegiatan panjat tebing di Indonesia. Ekspedisi Selandia Baru coba mendaki Everest tanpa bantuan sherpa. Mereka cuma sampai South Col, tapi mereka mereka seolah memukul gong yang gaungnya merantak ke mana-mana,
ekspedisi berdikari. Yang pro mengganggapnya sebagai kejujuran yang wajib, yang kontra melecehkannya sebagai kesia-siaan yang konyol. Perdebatan tak selesai hingga kini.

1978
Messner & Habeler menggegerkan dunia kangouw Himalaya dengan pendakian Everest tanpa bantuan tabung oksigen. Tambah geger ketika Messner bersolo karier di Nanga PQrtied dalam waktu 12 hari. Pendakian solo ini oleh banyak pakar dianggap lebih penting daripada pendakian tanpa oksigennya. Pemerintah Nepal menambahkan beberapa permitted peaks.

1979
Harry Suliztiarto memanjat atap Planetarium, Taman Ismail Marzuki.

1980
Tebing Parang untuk pertama kalinya oleh tim ITB, di bawah pimpinan Harry Sulisztiarto. Wanadri untuk pertamakalinya menyelenggarakan ekspedisi ke Carstensz di Pegunungan Jayawijaya. Skygers menyelenggarakan sekolah panjat tebing untuk pertama kalinya. Sampai kini belum ada lagi kelompok yang membuat pendidikan panjat tebing untuk umum seperti ini. Pemerintah Nepal membuka kesempatan pendakian musim dingin, di samping musim semi dan musim gugur. Kian banyak kaki meratakan jalan-jalan setapak dipelbagai pelosok
Himalaya, kikan tinggi sampah menumpuk di sana-sini. Sebagai gantinya, konon mata uang asing makin deras mengalir ke sana. Tapi siapa yang tambah kaya?

1981
Dua ekspedisi Indonesia sekaligus di dinding Selatan Carstensz, Mapala Ul dan ITB. Salah seorang anggota tim Mapala Ul, Hartono Basuki, gugur di sini. Jayagiri dari Bandung mengirimkan Danardana mengikuti sekolah pendaki gunung di Glenmore Lodge, Skotlandia, dilanjutkan pendakian Matterhorn di Swiss.

1982
Jayagiri kembali mengirimkan orang, Irwanto, ke sekolah pendakian di ISM, Swiss, dilanjutkan ekspedisi 4 orang ke Mont Blanc di Perancis, dan Matterhorn serta Monte Rosa di Swiss. Ahmad dari kelompok Gideon Bandung tewas terjatuh di Tebing 48 Citatah, korban pertama panjat tebing di Indonesia.

1984
UGM (Mapagama) mengirimkan Tim Ekspedisi Gajah Mada ke Irian Jaya. Tim panjatnya berhasil mencapai puncak Carstensz Pyramide melalui jalur normal. Tebing Lingga di Trenggalek, Jawa Timur, serta tebing pantai Uluwatu diBali, berhasil dipanjat oleh kelompok Skygers bersama GAP (Gabungan Anak Petualang) dari Surabaya.

1985
Tebing Serelo di Lahat, Sumatra Selatan, berhasil dipanjat oleh tim yang menamakan dirinya Ekspedisi Anak Nakal. Ekspedisi Mapala Ul gagal mencapai Puncak Chulu West (6584 m) di Himalaya, Nepal. Ekspedisi Jayagiri gagal memanjat Eiger Nordwand.

1986
Kelompok gabungan Exclusive berhasil memanjat Tebing Bambapuang diselatan Toraja, Sulawesi Selatan. Ketompok UKL (Unit Kenal Lingkungan) Univeritas Pajajaran Bandung
memanjat tebing Gunung Lanang di Jawa Timur. Pemanjat-pemanjat Jayagiri Bandung merampungkan Dinding Ponot di air terjun Sigura-gura, Sumatera Utara. Ekspedisi Jayagiri mengulang pemanjatan Eiger, berthasil, menciptakan lintasan baru. Mapala Ul mengirimkan ekspedisi ke Puncak Kilimanjaro (5895 m) di Afrika antara lain Don Hasman (Wartawan Mutiara). Kompetisi panjat tebing pertama di dunia diselenggarakan di Uni Soviet, di tebing alam, dan sempat ditayangkan juga oleh TVRI.

1987
Empat Anggota Ekspedisi Aranyacala Universitas Trisakti tewas diserang Gerombolan Pengacau Irian dalam perjalanan menuju Jayawaijaya. Ekspedisi Wanadri menyelesaikan pemanjatan Tebing Batu Unta diKalimantan Barat. Kelompok Trupala memanjat tebing Bukit Gajah di Jawa Tengah. Sepikul di Jawa Timur disantap Skygers.
Beberapa ekspedisi dan pendaki Indonesia dikirimkan keluar negeri. Mapala Ul ke Puncak Chimborazo (6267 m) dan Cayambe (gagal) di Pegunungan Andes, Amerika Selatan. Ekspedisi Wanita Indonesia Mendaki Himalaya ke lmja Tse, Himalaya, hampir bersamaan dengan dua anggota Ekspedisi Jayagiri Saddle Marathon yang sedianya berambisi memanggul sepeda ke puncak namun terhadang birokrasi Nepal. Di Afrika, ekspedisi sepeda ini berhasil mencapal puncak tertingginya, Kilimanjaro (5895 m) dan Mount Kenya (5199 m, tanpa sepeda). Ekspedisi Wanadri gagal mencapai Puncak Vasuki Parbat (6792 m) diGarhwal Himalaya, India. Lomba panjat tebing pertama di Indonesia dilaksanakan di tebing pantai Jimbaran di Ball.

1988
Dinding panjat buat pertama kali diperkenalkan di Indonesia, dibawa oleh 4 atlet pemanjat Prancis yang diundang atas kerjasama Kantor Menpora dengan Kedubes Perancis di Jakarta. Mereka juga sempat memberikan ilmu lewat kursus singkat kepada pemanjat-pemanjat kita. Bersamaan, lahir Federasi Panjat Gunung & Tebing Indonesia, diketuai Harry Suliztiarto. Untuk pertama kalinya disusun rangkaian kejuaraan untuk memperebutkan Piala Dunia Panjat Dinding yang direstui dan diawasi langsung oleh UIAA (badan Internasional yang membawahi
federasi-federasi panjat tebing dan pendaki gunung), diawali dengan kejuaraan di Snowbird, Utah, AS. Ekspedisi panjat tebing pertama yang dilakukan sepenuhnya oleh wanita, Ekspedisi Putri Parang Aranyacala, Tower III. Sedangkan kelompok putranya memanjat Tebing Gunung Kembar di Citeureup, Bogor. Ekspedisi UKL Unpad Bandung di Batu Unta, Kalbar, kehilangan satu anggotanya, Yanto Martogi Sitanggang jatuh bebas. Speed climbing pertama di Indonesia dilakukan oleh Sandy & Jati, di dinding utara Parang, 3 jam. Sekaligus merupakan pemanjatan big wall pertama tanpa menggunakan alat pengaman sama sekali, keduanya hanya dihubungkan dengan tali. Lomba panjat \'tebing buatan\' pertama dilakukan di Bandung, mengambil dinding gardu listrik. Ekspedisi Wanadri berhasil menempatkan 3 pendakinya di Puncak Pumori (7145 m) di Himalaya, Nepal, disusul pasangan Hendricus Mutter dan Vera dari Jayagiri mendaki Imja Tse (6189 m), tanpa bantuan sherpa. Lalu di Alpen, Ekspedisi Jayagiri Speed Climbing gagal memenuhi target waktu 2 hari pemanjatan dinding utara Eiger, mulur menjadi 5 hari. Sedangkan ekspedisi dari Pataga Jakarta berhasil menciptakan lintasan baru di dinding yang sama. Di Yosemite, AS, Sandy Febyanto dan Jati Pranoto dari Jayagiri memanjat Tebing Half Dome (gagal memecahkan retor John Bachar & Peter Croft 4,5 jam) dan Tebing El Capitan (gagal memecahkan rekor 10,5 jam).

1989
Awal tahun dunia panjat tebing Indonesia merunduk dilanda musibah, gugurnya salah satu pemanjat terbaik Indonesia, Sandy Febyanto, jatuh di Tebing Pawon, Citatah. Tapi tak lama, semangat almarhum seolah justru menyebar ke segala penjuru, memacu pencetakan prestasi panjat tebing di Bumi Pertiwi ini. Tim Panjat Tebing Yogyakrta / TPTY melakukan ekspedisi ke Dinding Utara Carstensz tetapi gagal mencapai puncak secara direct, namun jalur normal Carstensz berhasil dipanjat sebelumnya. Kembali kawasan Citeureup dirambah anak Aranyacala, kali ini Tebing Rungking. Arek-arek Young Pioneer dari Malang memanjat tebing Gajah Mungkur diseputaran dalam kawah Gunung Kelud. Kemudian tim Jayagiri dalam persiapannya ke Lhotse Shar di Nepal, mematok target memanjati semua pucuk-pucuk tebing sekeliling kawah Kelud tadi, tapi tak berhasil. Ekspedisi Lhotse Shar itu sendiri batal berangkat. Tebing Uluwatu dipanjat ekspedisi putri yang kedua, dari Mahitala Unpar. Kelompok MEGA Universitas Terumanegara melakukan Ekspedisi Marathon Panjat Tebing, beruntun di tebing-tebing Citatah, Parang, Gajah Mungkur, dan berakhir di Uluwatu, dalam waktu hampir sebulan, marathon panjat tebing pertama di Indonesia. Ekspedisi Putri Lipstick Aranyacala di
Bambapuang, tapi musibah menimpa sebelum puncak tergapai. Ali Irfan Batubara, fotografer tim, tewas tergelincir dari ketinggian. Tahun ini tercatat tak kurang dari sepuluh kejuaraan panjat dinding diselenggarakan di Indonesia. Beberapa yang besar antara lain di Universitas Parahyangan Bandung, Universitas Trisakti Jakarta, ISTN Jakarta, di Markas Kopassus Grup I Serang, dua kali oleh Trupala SMA-6 (di Balai Sidang dan Ancol), lalu SMA 70 Bulungan Jakarta, kelompok KAPA FT Ul, Geologi ITB.

Mapala Ul bikin 2 ekspedisi, Mount Cook (3764 m) di Selandia Baru dan Puncak McKinley (6149 m) di Alaska. Empat anggota Wanadri mengikuti kursus pendakian gunung es di Rainier Mountaineering Institute di AS, dilanjutkan dengan bergabung dengan ekspedisi AS ke Kangchenjunga di Himalaya. Di Alpen, Ekspedisi Wanita Alpen Indonesia berhasil pula merampungkan misinya, mendaki 5 puncak tertinggi di 5 negara Eropa, Mont Blanc (4807m, Perancis), Grand Paradiso (4601 m, Italia), Marts Rosa (4634 m, Swiss), Grossgiockner (3978 m, Austria) dan Zugsptee (2964 m, Jerman Barat). Akhir tahun ini ditutup dengan gebrakan Budi Cahyono melakukan pemanjatan solo di Tower III Tebing Parang. Artificial solo climbing pada big wall yang pertama di Indonesia.

1990
Aryati menjadi wanita Asia pertama yang berhasil menjejakkan kakinya di Puncak Annapurna IV, Himalaya, pada Ekspedisi Annapurna Putri Patria Indonesia. Tim Srikandi Tim Panjat Tebing Yogyakarta (6 orang) membuat jalur diBukit Tanggul, Tulung Agung, Jawa Timur.

1992
Dunia petualangan Indonesia kembali berduka karena kehilangan dua orang terbaiknya, Norman Edwin dan Didiek Syamsu, anggota Mapala UI tewas diterjang badai di Gunung Aconcagua, Argentina.

1992
Ekspedisi Pemanjat Putri Indonesia menjejakkan kakinya di Puncak Tebing Cima Ovest, Tre Cime, Italia. Ekspedisi Putri Khatulistiwa Tim Panjat Tebing Yogyakarta memanjat dinding utara Bukit Kelam, Sintang, Kalimantan Barat.

1997
Clara Sumarwati membuat kontroversi dalam pendakiannya di Everest, puncak
tertinggi di Pegunungan Himalaya. Banyak pihak yang meragukan kedua kakinya telah menjejak puncak tertinggi di dunia itu. Pratu Asmujiono anggota pendaki dari Kopassus menjadi orang pertama Indonesia yang menjejakkan kakinya di puncak tertinggi Himalaya, Everest. Asmujiono berangkat bersama tim Ekpedisi Everest Indonesia yang merupakan gabungan anggota Kopassus dan pendaki sipil lainnya.

C. JENIS-JENIS MOUNTAINEERING BERDASARKAN MEDAN

Menurut medan yang dihadapi, mountaineering dapat dibagi sebagai berikut:

1. Hill Walking, yaitu perjalanan mendaki gunung yang relative landai dan tidak memerlukan peralatan teknis pendakian.

2. Scrambling, yaitu pendakian pada tebing-tebing batu yang tidak terlalu terjal, cukup menggunakan tangan.

3. Climbing, yaitu kegiatan pendakian yang membutuhkan penguasaan “teknik mendaki” peralatan teknis serta pengamanan dan pada umumnya tidak memakan waktu satu hari akan tetapi kurang dari satu hari. Climbing terbagi dua yaitu:

Ø Rock Climbing, yaitu jenis pendakian gunung yang harus melewati tebing batu yang terjal, dimana macam-macam alat bantu harus dipergunakan untuk melakukan kegiatan tersebut.

Ø Ice and Snow Climbing, jenis kegiatan ini dipisahkan satu sama lain. Snow Climbing meliputi teknik-teknik menaiki tebing es dengan peralatan utama ice axe dan sepatu berpaku (nailed boots/crampon). Snow Climbing adalah pendakian gunung-gunung bersalju dengan berbagai macam medan yang ada. Pada Snow Climbing ini, Ice Climbing dan Rock Climbing, Scrambling dan Hill Walking menjadi bagian darinya.

D. GRADE PERJALANAN DALAM MOUNTAINERING

1. Easy : perjalanan atau pendakian yang bisa dilakukan oleh hampir semua orang

karena tidak memerlukan kemampuan mendaki gunung yang khusus, sehingga cocok untuk kebanyakan orang karena perjalanannya tidak terlalu sulit.

2. Moderate : perjalanan atau pendakian dengan kesulitan yang cukup tinggi, memerlukan kekuatan fisik yang lebih. Pengalaman hiking dan tingkat kesehatan serta fisik yang baik sangat direkomendasikan. Terkadang harus menempuh pendakian dan perjalanan yang panjang.

3. Expedition : perjalanan atau pendakian yang hanya direkomendasikan untuk orang-orang yang sudah terbiasa mendaki di medan yang sulit atau dalam kondisi tidak ideal. Perjalanan ini mungkin akan menghadapi cuaca yang buruk, kondisi yang tidak menyenangkan atau perjalanan yang harus diperpanjang waktunya. Pada umumnya, perjalanan sulit dan memerlukan waktu delapan jam per harindengan waktu tempuh beberapa hari dan kondisi medan yang berat.

Untuk grade/tingkat easy dan moderate sebenarnya tidak diperlukan keterampilan khusus dan Andapun tidak harus menjadi seorang pendaki yang ahli. Namun kesehatan jasmani dan rohani harus dalam keadaan baik. Bahkan akan lebih baik lagi bagi yang sudah terbiasa melakukan kegiatan hiking atau berkemah.

E. BEBERAPA CATATAN PENTING

Gunung sebagai objek kegiatan mountaineering merupakan bagian dari alam yang indah, keras dan ekstrim. Gunung bias menjadi tempat yang begitu nyaman dan menyenangkan, tapi bias juga menjadi tempat yang membahayakan, tergantung bagaimana kita menyikapi dan mempersiapkan diri sebaik mungkin sebelum melakukan pendakian. Berikut beberapa catatan penting dalam melakukan pendakian.

1. Selalu manfaatkan akal pengetahuan dan keterampilan yang Anda miliki selama melakukan aktifitas petualangan di alam bebas.

2. Jika tersesat di gunung, maka selain makanan,juga dibutuhkan ketenangan, mempertimbangkan stamina dan pikiran yang jernih.

3. Ketika tersesat, jangan pernah untuk turun ke lembah. Carilah daratan yang lebih tinggi agar anda dapat melakukan orientasi medan.

4. Seorang pendaki gunung harus mempunyai tekad dasar berupa kemampuan untuk hidup, bukan sekedar meloloskan diri dari ketersesatan.

5. Jadilah pendaki yang cerdas. Bukan menjadikan puncak sebagai tujuan, melainkan bagaimana proses yang harus dijalani untuk mencapai puncak dan bagaimana kembali turun dengan selamat.

6. Selalu introspeksi terhadap diri sendiri ketika terjadi kecelakaan sekecil apapun.

7. Jangan pernah merasa sebagai orang yang kuat, hebat, dan jago. Sesering apapun Anda naik-turun gunung, keselamatan dan segala hal yang dibutuhkan untuk melakukan kegiatan ini harys dipersiapkan dengan matang.

8. Sekitar 90 persen kecelakaan di gunung disebabkan oleh kurangnya sikap antisipatif pendaki. “Antusiasme” dan “keselamatan” merupakan dua hal yang tidak dapat dipisahkan. Karena itulah melakukan kegiatan di alam bebas haruslah dengan jiwa antusias yang kuat, sekaligus memperhatikan faktor keselamatan ddengan saksama.

9. Hampir 80 persen pencinta alam mati di gunung dalam posisi istirahat. Ini disebabkan karena sewaktu lelah, pendaki tidur dengan badan yang tidak terlindungi dari temperature yang lebih rendah atau cuaca yang tidak mendukung. Akhirnya, cuaca mempengaruhi suhhu tubuh dan menyebabkan tingkat kesadaran mennurun drastic, lalu “beristirahat” selamanya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar